Diminishing Marginal Return

Masih mabok mikro nih setelah kemarin ngerjain soal UTS yang diluar ekspektasi. Tapi aku gak akan bahas masalah UTS di sini, aku mau bahas hal lain. Nah seperti yang udah aku jelasin di postingan Seminggu Lagi, mikro ini pelajarannya banyak banget teori. Dari sekian banyak teori itu, kayanya yang paling populer ya teori permintaan sama penawaran. Secara teori ini udah diberikan di tingkat SMA. Tapi apakah ada yang pernah dengar teori diminishing marginal return? Yup, aku mau cerita dikit mengenai hal itu.

Teori diminishing marginal return dalam buku teks mikro artinya hasil yang semakin menurun akibat penambahan jumlah input tertentu. Contohnya gini deh, sebuah ‘perusahaan pembuat kursi’ memiliki modal sebesar 50 unit bahan baku kayu yang jumlahnya tetap dan jumlah pekerja sebanyak 5 orang yang bisa diubah-ubah. Perusahaan memutuskan menambah 5 karyawan sehingga jumlah kursi yang dihasilkan meningkat. Tapi ketika perusahaan memberi 5 karyawan tambahan lagi ternyata jumlah kursi yang dihasilkan bukannya naik tapi malah turun. Artinya dengan menambah jumlah pekerja menjadi 15 orang, perusahaan tidak bisa beroperasi dengan efektif.

Ternyata kita bisa belajar dari teori itu. Coba pikir deh sifat perusahaan itu sebenarnya mirip dengan sifat manusia. YA! harus diakui kita punya sifat yang gak pernah puas (baca:serakah). Walaupun kita udah diberi rejeki yang lebih dari cukup, tapi tetep aja kita masih ngerasa kurang. Coba bayangin deh nasib orang-orang yang gak punya rumah, pakaian, dan uang buat beli makan. Nasib mereka tidak sebaik kita, tapi mereka bisa jalanin hidup dengan ikhlas. Tapi kita? Kita masih aja ngeluh ini-itu kalau barang2 kita jelek dan pingin beli lagi yang lebih ‘mahal’ atau ‘bagus’. Setelah udah bisa beli barang yang kita mau, masih aja pingin beli sesuatu yang lebih lagi.

“Coba bayangin deh nasib orang-orang yang gak punya rumah, pakaian, dan uang buat beli makan. Nasib mereka tidak sebaik kita, tapi mereka bisa jalanin hidup dengan ikhlas."

Akibat dari keserakahan itu, kita hidup cuma demi harta dan tahta. Akhirnya derajat iman kita menurun di mata Allah karena hanya mementingkan urusan duniawi. Sama seperti penurunan jumlah kursi yang dihasilkan perusahaan. Semakin banyak harta yang dikejar, semakin jauh diri kita sama Yang Maha Kuasa.

Nah, mulai dari sekarang syukuri apa yang udah kita miliki. Jangan hanya karena gengsi, kita jadi beradu kekayaan satu sama lain. Gak ada gunanya, yang ada malah uang kita terbuang sia-sia. Kalau aku sih mending buat beli buku Mikroekonomi, hehe :)

2 comments:

  1. lebih menjelaskan ke- bagaimana kita bersyukur atau ke-materi diminishing marginal nya sendiri sih?

    ReplyDelete
  2. lebih menjelaskan ke- bagaimana kita bersyukur atau ke-materi diminishing marginal nya sendiri sih?

    ReplyDelete