Yang bener adalah Sali. Kenapa bisa begitu? Karena ibu itu bilang sendiri “panggil saya dengan nama tengah saya, Sali. Kalo Rosa ntar kaya bintang telenovela.” Jadi dialah dosen hukum perdataku yang bernama lengkap Rosalita.
Bu Sali ini dosen paling wokey! Secara aku yang sebelumnya gak suka sama mata kuliah yang berbau-bau hukum, bahkan pernah dapat nilai C di semester lalu, sekarang jadi suka dan pingin tahu lebih banyak lagi tentang ilmu hukum. Itu semua ya berkat dosen ini.
Kesan pertama Bu Sali pas ketemu kita sangat underestimate. Masa kita disebut jelek, item, kampungan. Hahaha. Gak terima dong, gue kan ganteng, keren, modern. Tapi itu cuma sekedar lelucon yang dibuat Bu Sali biar 2 sks bersama hukum perdata gak kerasa garing.
Dari semua dosen, Bu Sali ini paling baik kalo ngasih nilai. Menurutnya, hukum itu bukan perkara benar atau salah tapi bagaimana kita meyakinkan kalo asumsi kita benar. Jadi ceritanya kalo pas ujian trus kita gak yakin sama jawaban kita, ditambah aja asumsi mengapa kita menjawab itu. Jadi gak ada nilai mutlak salah. Untuk nilai kelulusan matkul ini katanya semua anak minimal B. Bener ya bu!
Ada kejadian lucu tentang ibu ini di minggu2 menjelang akhir semester. Jadi ibu itu pingin jadwal kuliah kita dimajuin biar cepat libur. Katanya ada alasan spesial. Pas ditanya2, eh dia mau kawin. Dubrak! Tapi gak papa lah bu, gak usah malu. Ibu kan seorang lawyer, mungkin waktunya banyak tersita sampe lupa ngurus diri sendiri.
Pesen ibu sama kita akan terus kami ingat dan jaga. Dan pesan kita buat ibu semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah, warohmah, lohhh?? We’ll miss you ma’am
wah, kesan awal ketemu bu sali emang sepertinya biasa saja. tapi setelah 16x pertemuan diajar, rasa2nya dosen kita yang satu ini memang inovatif sekali untuk membuat para mahasiswanya antusias mengikuti perkuliahan.
ReplyDeletesalut.. b^^