Apa lagi yang enak dibicarain selain Glee? Yeah, walopun se-kosan cuma ada 2 orang yang suka nontonlumayanlah masih ada orang yang nyambung kalo diajak ngomong tentang ini. Intinya di sini aku mau cerita tentang 2 episode terakhir Glee yang baru aku tonton minggu lalu. FYI: It teaches me a lot of things
Keren, keren, dan keren. Pesannya itu lho kena banget. Menurutku acara tv yang bermutu adalah yang bisa kita petik pelajaran setelah menontonnya. Dan episode terakhir Glee kemarin itu bener-bener bermutu. Gua gak berani tanggung kalo lo bisa nangis bombay walopun lo macho.
“Menurutku acara tv yang bermutu adalah yang bisa kita petik pelajaran setelah menontonnya.”
Pelajaran pertama adalah hargai perbedaan. Sounding great! Hidup ini indah kalo semuanya bisa menerima perbedaan. Yang kurus bisa nerima yang gendut, yang putih bisa nerima yang item, yang pinter bisa nerima yang bodoh, ato bisa jadi yang normal bisa nerima lesbi/gay. Adalah Kurt, salah satu tokoh di serial ini yang memerankan seorang remaja gay. FYI: bukan berarti gue bela gay ya!
Finn adalah teman Kurt yang paling gak suka didekatin sama dia. Sebagai cowo normal udah tahu dong knapa... Nah, si Finn ini suka bentak2 Kurt dan ngejek2in dia banci. Akhir cerita Finn menyadari sikapnya salah dan dia bisa nerima Kurt sebagai seseorang yang punya hak untuk hidup berdampingan dengan lainnya.
“Pelajaran pertama adalah hargai perbedaan. Sounding great! Hidup ini indah kalo semuanya bisa menerima perbedaan.”
Pelajaran kedua: jangan mengorbankan orang lain untuk kepentingan pribadi. Kalo ini kisahnya si Rachel. Cewek ini sejak kecil udah ditinggal ibunya alias anak piatu. Dan episode kemarin itu adalah momen yang pas ketika dia dipertemukan sama ibu kandungnya. Si ibu sadar udah menelantarkan anaknya bertahun-tahun demi mengejar impiannya menjadi seorang artis terkenal. Akhirnya si ibu minta maaf dan mengaku salah. *terharu*
Pelajaran terakhir: kita bisa jika kita bersama. That’s right. Kita hidup di dunia ini gak sendiri, banyak sekali manusia tersebar di dunia. Itulah mengapa kita dapat memilih diantaranya untuk dijadikan teman. Adalah Glee Club sekumpulan anak2 SMA yang disatukan karena bakat menyanyi. Tapi merupakan suatu kesialan juga untuk bergabung di Glee Club karena dikisahkan klub ini merupakan kumpulan siswa2 dengan kasta terendah di sekolah itu. Mereka diejek setiap hari, ditonjok setiap hari, bully setiap hari. Jadi… Gimana mereka bisa menghadapi semua itu? Mereka tak gentar dan saling menguatkan.
“Mereka diejek setiap hari, ditonjok setiap hari, bully setiap hari. Jadi… Gimana mereka bisa menghadapi semua itu? Mereka tak gentar dan saling menguatkan.”
So, gak ada salahnya untuk menjadi aneh. Asalkan kita aneh bersama-sama, gak sendirian. Hehe :) Itulah yang diajarkan Glee Club untukku. Mereka gak malu disebut perkumpulan anak2 aneh karena dengan masuk perkumpulan aneh itulah mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang gak didapat di tempat lain. Catat!